Cari Blog Ini

Jumat, 23 Oktober 2020

Saluran Kali Bagek

 

JUMPA BERLIAN YANG TAK HANYA SEKEDAR SLOGAN

 

 

Istilah Jumpa Berlian atau akronim dari Jumat Pagi Bersihkan Saluran Kalian pertama kali dicetuskan oleh Koordinator Kota (Korkot) Kotaku Mataram Ir, Hartatik.  Istilah tersebut disampaikan sewaktu Hartatik mengikuti rapat koordinasi bersama Kaling dan Lurah Rembiga terkait rencana gotong royong membersihkan saluran Kali Bagek. Kelurahan Rembiga merupakan salah satu kelurahan lokasi BPM skala lingkungan tahun anggaran 2020 dengan luas kumuh 6,35 Ha. Salah satu kegiatan penanganan kumuh di kelurahan ini adalah rehab dan pembangunan saluran drainase. Dengan rehab dan normalisasi Kali Bagek diharapkan dapat mengatasi permasalahan banjir akibat tidak berfungsinya saluran tersebut. Saluran Kali Bagek yang fungsinya adalah mengalirkan limpasan air hujan ternyata kondisinya sangat memprihatinkan, sedimen yang tidak pernah dikeruk, sampah yang menumpuk, bangunan permanen di atas permukaan saluran, bahkan limbah padat maupun limbah cair yang memenuhi saluran Kali Bagek semakin memperparah kondisinya.. Dan kondisi ini telah terjadi belasan tahun, belum ada penanganan yang serius dari pemerintah, ditambah dengan ketidakpedulian warga terhadap saluran yang ada membuat sebagian warga mulai khawatir bila musim hujan tiba akan terjadi banjir yang akan menggenangi permukiman warga.




Gotong royong pembersihan sampah dan pengerukan sedimen pada Kali Bagek pertama kali dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 2 Oktober 2020 lalu. Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari Karang Taruna Benteng Pemuda Kelurahan Rembiga. Terlibat juga dalam kegiatannya ini Babinsa Kelurahan, Koramil 1606-05/Mataram Lanud ZAM, hingga Dinas PU dan Penataan Ruang Kota Mataram. Melihat antusias warga dalam melakukan pembersihan saluran Kali Bagek membuat Lurah Rembiga Husaini mengajak warga agar kegiatan Jumpa Berlian menjadi agenda tetap yang dilakukan terus menerus hingga saluran Kali Bagek dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Pada jumat berikutnya kembali dilakukan gotong royong untuk melanjutkan pembersihan sampah dan pengerukan sedimen di ruas saluran Kali Bagek yang berada di wilayah Lingkungan Rembiga Barat dan Dasan Lekong. Harapan warga tentunya saluran Kali Bagek dapat dialiri kembali agar tidak terjadi genangan dan menjadi lokasi pembuangan limbah padat maupun limbah cair warga. Untuk menyelesaikan permasalahan limbah, Lurah Husaini telah menyiapkan proposal usulan pembuatan septictank dan IPAL bagi warga yang membuang limbahnya ke saluran Kali Bagek. Proposal usulan ini diharapkan bisa diajukan pendanaannya melalui dana aspirasi dewan, Baznas Kota atau melalui Dinas PUPR Kota Mataram.



 Mengingat Kelurahan Rembiga merupakan destinasi wisata kuliner yang berada di pinggiran kota, maka Lurah Husaini berharap permukiman yang telah dilakukan penataan oleh dana BPM Kotaku dapat menciptakan spot-spot destinasi wisata kuliner baru bagi warga. Di tempat ini terkenal dengan sate Rembiga nya dan banyak menyediakan tempat-tempat kuliner, baik lesehan maupun restauran. Hal yang menjadi realita dalam masyarakat Rembiga, bahwa sebagian warga yang memproduksi sate Rembiga menjual dagangannya dengan bakulan mengelilingi perkampungan yang ada di wilayah Kota Mataram atau bahkan hingga ke Kabupaten Lombok barat. Dari diskusi yang dilakukan oleh Husaini bersama warga, maka muncul ide menjadikan kawasan sepanjang saluran Kali Bagek sebagai spot wisata kuliner yang bisa menarik minat masyarakat untuk menikmati aneka masakan dan jajanan khas Rembiga. Maka untuk mewujudkan itu, saluran Kali Bagek harus bersih dari sampah maupun limbah sehingga konsumen dapat merasa nyaman berwisata kuliner di spot yang direncanakan.



Dalam rangka mendukung apa yang menjadi cita cita dan harapan warga Rembiga, Walikota Mataram melakukan kunjungan ke lokasi kegiatan Kotaku di Kelurahan Rembiga dan menelusuri saluran Kali Bagek pada Jumat (23/10/2020) bersama rombongan. Kegiatan ini bertepatan dengan kelanjutan Jumpa Berlian yang dilakukan oleh warga. Setelah berdialog dan melihat langsung kondisi permukiman warga, Walikota Mataram Ahyar Abduh memberikan apresiasi terhadap penataan dan penanganan kumuh yang dilakukan oleh Program Kotaku. Menangani permasalahan limbah dan mengembalikan fungsi saluran menjadi atensi lebih dari Walikota agar dapat dituntaskan dari hulu hingga ke hilir. Tak lupa Ahyar berpesan agar gotong royong Jumpa Berlian yang rutin dilakukan oleh warga Rembiga dapat terus dilanjutkan hingga saluran Kali Bagek menjadi bersih dan dapat dialiri air irigasi yang melewatinya. Maka tidak salah bila kita berharap bahwa Jumpa Berlian atau Jumat Pagi Bersihkan Saluran Kalian tidak hanya sekedar slogan, namun menjadi kebutuhan warga untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang asri, layak huni dan berkelanjutan. Semoga saja…


 


 

Mataram, 23 Oktober 2020 ; Pukul 23.55 Wita

Penulis             : Rizal Nopiandi, ST

Posisi/Jabatan  : Askot Safeguard Tim Korkot Cluster 1 Kota Mataram

OSP/OC          : OSP-05 Provinsi NTB         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar