Cari Blog Ini

Senin, 05 Oktober 2020

Gotong Royong Membersihkan Kali Bagek

 KEMBALIKAN FUNGSI SALURAN

MENCEGAH GENANGAN DI MUSIM HUJAN

 

 

Memasuki periode akhir tahun, biasanya curah hujan cenderung lebih tinggi, dimulai di bulan September hingga Desember, terutama pada saat puncak musim hujan antara bulan Januari hingga Februari, intensitas turunnya hujan yang tinggi menjadi kekhawatiran terjadinya genangan bahkan banjir yang dapat merugikan secara moril maupun materiil.  Saluran yang fungsinya adalah mengalirkan limpasan air hujan ternyata kondisinya sangat memprihatinkan, sedimen yang tidak pernah dikeruk, sampah yang menumpuk, bangunan permanen di atas permukaan saluran, bahkan limbah padat maupun limbah cair yang memenuhi saluran semakin memperparah kondisinya. Hal ini banyak terjadi di permukiman padat di pusat kota, salah satunya di Kelurahan Rembiga Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dan kondisi ini telah terjadi bertahun tahun, belum ada penanganan yang serius dari pemerintah, ditambah dengan ketidakpedulian warga terhadap saluran yang ada membuat sebagian warga mulai khawatir bila musim hujan tiba akan terjadi banjir yang akan menggenangi permukiman warga.



Hal inilah yang mendasari Lurah Rembiga Husaini mengajak Koordinator Kotaku Kota Mataram Ir. Hartatik untuk membahas dan merencanakan pembersihan Kali Bagek dengan bergotong royong dengan melibatkan seluruh pihak dan seluruh lapisan masyarakat.  Kali Bagek dengan panjang sekitar 700 meter merupakan saluran drainase sekunder yang melintasi 4 lingkungan dari ujung timur menuju barat, yaitu Lingkungan Gegutu Barat, Rembiga Barat, Rembiga Timur dan Ligkungan Dasan Lekong yang berada di Kelurahan Rembiga. Tahun 2020 ini, Kelurahan Rembiga merupakan salah satu kelurahan lokasi BPM skala lingkungan dengan luas kumuh 6,35 Ha. Salah satu kegiatan penanganan kumuh di kelurahan ini adalah rehab dan pembangunan saluran drainase,  karena aspek kumuh yang masih bermasalah adalah ketidaktersediaan saluran drainase dan ketidakterpeliharaan saluran drainase. Sehingga melalui dana BPM tahun 2020 ini diharapkan perbaikan drainase Kali Bagek dapat mengatasi permasalahan banjir akibat tidak berfungsinya saluran tersebut Disamping itu terdapat kegiatan penanganan limbah melalui pembangunan SPAL terhubung dengan IPAL Komunal, pembangunan septictank komunal dan MCK keluarga. Terdapat juga pekerjaan perbaikan jalan lingkungan hingga pembuatan sumur resapan air hujan. Dengan banyaknya kegiatan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan, sehingga perbaikan saluran Kali Bagek sepanjang 700 meter bisa dikerjakan hanya 60% nya yaitu sepanjak 443 meter. Agar bagian hulu Kali Bagek yang direhabilitasi melalui dana BPM Kotaku bisa mengatasi permasalahan banjir hingga ke hilir, maka Lurah Rembiga bersama BKM dan Tim Kotaku Mataram menyepakati agar sisa saluran Kali Bagik yang tidak bisa dikerjakan melalui dana BPM Kotaku, yaitu sepanjang 267 meter agar dinormalisasi atau direhabilitasi dengan bergotong royong melibatkan banyak pihak dan lapisan masyarakat yang ada di Kelurahan Rembiga.



Setelah melalui beberapa kali pertemuan dan pembahasan, maka disepakatai gotong royong membersihan Kali Bagek akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 2 Oktober 2020. Hingga tiba pada hari pelaksanaan yang ditunggu tunggu, Lurah Rembiga memimpin kegiatan gotong royong dengan antusias warga yang cukup tinggi.  Gotong royong yang dimulai sejak pukul 07.30 Wita setidaknya diikuti oleh sekitar 120 orang. Kolaborasi yang dibangun oleh Lurah Rembiga bersama BKM dengan Tim Kotaku Kota Mataram untuk melaksanakan gotong royong pembersihan Kali Bagek mendapatkan dukungan dari Karang Taruna Benteng Pemuda Kelurahan Rembiga. Terlibat juga dalam kegiatannya ini Babinsa Kelurahan, Koramil 1606-05/Mataram Lanud ZAM, hingga Dinas PU dan Penataan Ruang Kota Mataram. Masing-masing kelompok telah membagi peran dan tugasnya masing-masing, warga masyarakat Rembiga bersama Karang Taruna Benteng Pemuda, BKM dan tim Kotaku Kota Mataram yang dikoordinir oleh Lurah dan Kepala Lingkungan melakukan pengerukan sedimen hingga pengangkutan ke tempat pengumpulan sedimen di sisi barat dan membersihkan sampah ke tempat yang telah disediakan.  Sedangkan anggota Koramil 1606-05/Mataram Lanud ZAM bertugas mengeruk sedimen hingga pengangkutan ke tempat pengumpulan sedimen di sisi timur dan melakukan pembongkaran bangunan permanen yang berada di atas saluran, seperti plat beton hingga bangunan tembok warga yang dibangun di atas saluran. Pembongkaran bangunan ini pun telah melalui persetujuan warga dan kesepakatan yang dibangun oleh Lurah sebagai upaya pemenuhan aturan tidak boleh membangun bangunan permanen di atas saluran sesuai dengan aturan yang berlaku.  Sedangkan Dinas PU dan Penataan Ruang Kota Mataram menerjunkan petugas kebersihan irigasinya dan armada truk pengangkut untuk mengangkut sedimen hasil pengerukan dan membuangnya ke tempat yang telah disiapkan.



Dengan kebersamaan dan kolaborasi yang dibangun, komunikasi dan koordinasi yang berjalan dengan baik, maka harapan yang diinginkan oleh Lurah Rembiga bersama warganya menjadi kenyataan. Kegiatan gotong royong yang berakhir pada pukul 11.30 Wita telah berhasil setidaknya menormalisasi saluran Kali Bagek agar mengembalikan fungsinya sebagai saluran agar mencegah terjadinya genangan atau bahkan banjir di musim hujan. Kegiatan gotong royong ini tentunya tidak cukup hanya dilakukan sekali ini saja, karena di beberapa ruas saluran Kali Bagek masih menyisakan sedimen yang belum dikeruk dikarenakan keterbatasan waktu yang ada karena proses pengerukan menggunakan tenaga manusia tanpa menggunakan alat berat, sehingga relatif lama proses pengerjaannya serta adanya bangunan yang berada di atas saluran yang belum dirobohkan sehingga mempersulit proses pengerukan. Keadaaan ini membuat Lurah Rembiga Husaini untuk menjadwalkan kembali kegiatan serupa di waktu yang belum ditentukan, bahkan Lurah Rembiga juga akan menganggarkan dana Kelurahan untuk menuntaskan normalisasi dan rehabilitasi Kali Bagek hingga ke hilir agar menjadi best practice penanganan kumuh di tingkat Kota Mataram. Cita cita yang luhur dari Lurah beserta warga Rembiga adalah menjadikan saluran Kali Bagek dialiri oleh air yang jernih tanpa sampah dan limbah, sehingga suatu saat kelak di saluran Kali Bagek tersebut bisa dijadikan kolam untuk budidaya ikan produktif yang tentunya akan bermanfaat untuk warga. Semoga terwujud…

 

 

Mataram, 4 Oktober 2020

Penulis             : Rizal Nopiandi, ST

Posisi/Jabatan  : Askot Safeguard Tim Korkot Cluster 1 Kota Mataram

OSP/OC          : OSP-05 Provinsi NTB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar