BPM
TUNTAS NAMUN KUMUH BELUM TUNTAS
Peningkatan kualitas permukiman
kumuh melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dilaksanakan melalui kegiatan
skala lingkungan yang berbasis pemberdayaan masyarakat dan kegiatan skala kawasan yang dilaksanakan oleh pihak
ketiga/kontraktor. Kota Mataram di tahun 2020 ini mendapatkan alokasi dana
penanganan kumuh dari Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui
Balai BPPW Provinsi NTB untuk skala lingkungan di 7 kelurahan dengan
masing-masing kelurahan sebesar 1 Milyar Rupiah. Dan kegiatan penataan skala
kawasan DAS Jangkok dengan pagu dana 9,1 Milyar Rupiah. Terlaksananya Program
Kotaku di Kota Mataram dalam rangka menjawab dampak pandemi Covid-19 dengan
pendekatan Padat Karya dalam pelaksanaannya. Berbicara padat karya tentunya
tidak terlepas dari Instruksi Presiden Joko Widodo terkait percepatan Program
Padat Karya Tunai (PKT) untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan membuka
lapangan pekerjaan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19
. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk mengurangi dampak pandemi
Covid-19, dimana selama pandemi begitu banyak para pekerja yang di PHK,
kehilangan usaha bahkan tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Dengan pelaksanaan pembangunan infrastruktur di seluruh lokasi BPM
yang tersebar di Kota Mataram, setidaknya mampu menyerap sedikitnya 454 orang tenaga
kerja dengan 19.418 HOK yang dilaksanakan dengan pola Padat Karya Tunai.
Dengan pelaksanaan
pekerjaan kurang lebih selama tujuh bulan, kegiatan BPM skala lingkungan telah
dinyatakan selesai 100% dengan dilaksanakannya acara Serah Terima pada hari
Senin (28/12/2020) yang dirangkai dengan acara Serah Terima pekerjaan skala
kawasan DAS Jangkok. Acara Serah Terima yang dipusatkan di RTH Tabako kawasan
DAS Jangkok dihadiri oleh Walikota Mataram Ahyar Abduh yang didampingi oleh Ketua
DPRD Kota Mataram, Asisten II Provinsi NTB, Kepala Dinas Perkim, Kepala SKPD,
Forkopimda, Camat dan Lurah, Kepala Balai BPPW NTB didampingi Kasatker dan PPK,
TMC-5 NTB, TL OSP-5 NTB dan Tim Korkot beserta Fasilitator Kotaku Mataram.
Serah Terima kegiatan skala lingkungan ini dilakukan oleh Kepala Satker PKP
Provinsi NTB Aprialely Nirmala kepada salah satu perwakilan Lurah penerima BPM
yaitu Lurah Dasan Cermen Heny Suyasih yang mana telah menjadi Kelurahan Terbaik
Pelaksanaan BPM di Tingkat Provinsi NTB, dengan diiringi penandatanganan Berita
Acara Serah Terima. Selanjutnya Lurah menyerahkan sarana prasarana yang telah
terbangun kepada Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) tingkat Kelurahan untuk
melakukan pemeliharaan sesuai dengan Rencana Kerja KPP yang didukung oleh pihak
Kelurahan.
Pengurangan luasan
kumuh di Kota Mataram melalui dana Program Kotaku maupun dana kolaborasi pada tahun
2020 ini telah mampu mengurangi luasan kumuh Kota Mataram sebesar 93,26 Ha,
sehingga di akhir tahun 2020 sisa luasan kumuhnya menjadi 59,02 Ha. Berbagai
kegiatan penanganan kumuh di 7 Kelurahan lokasi BPM ini telah menunjukkan
perubahan kualitas lingkungan permukiman warga. Perbaikan saluran drainase,
peningkatan kualitas jalan lingkungan, penanganan limbah, penyediaan akses MCK
keluarga hingga perubahan wajah kawasan dapat dilihat dan dirasakan hasilnya
oleh masyarakat. Dalam kesempatan ini Walikota Mataram memberikan apresiasi
atas apa yang telah dilakukan oleh Kotaku dalam upaya pengurangan kumuh di Kota
Mataram. Sejak dikeluarkannya SK Kumuh pada tahun 2015 sebesar 541,76 Ha,
tinggal menyisakan 59,02 Ha. Tentunya jika tidak terjadi bencana alam gempa
bumi pada tahun 2018 dan kejadian luar biasa pandemi Covid-19 tentunya di akhir
tahun 2020 ini kumuh di Kota Mataram bisa tuntas alias nol kumuh. Adapun Kepala
Balai Prasarana Dan Pemukiman Wilayah NTB Ika Sri Rejeki menilai dengan kehadiran Kotaku khususnya
program Tabako akan menambah perputaran perekonomian masyarakat di daerah
tersebut, karena masyarakat akan diberikan kesempatan untuk mengelola kawasan
tersebut sesuai dengan arahan Pemerintah Kota Mataram. Walikota Ahyar tentunya
berharap sisa kumuh yang masih ada bisa dituntaskan di tahun tahun berikutnya.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Balai BPPW Provinsi NTB Ika Sri
Rejeki berharap penuntasan kawasan kumuh khususnya di Kota Mataram tentunya
tidak terlepas dari peran dan dukungan Pemerintah Kota Mataram dan selajutnya
berharap agar KPP di tingkat Kelurahan dapat memanfaatkan dan memelihara sarana
dan prasarana yang telah terbangun, karena telah diserahkan kepada Lurah untuk
menjadi aset Kelurahan. Selain itu, Ika menjelaskan kegiatan ini merupakan
salah satu kegaitan Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian PUPR, yaitu
100-0-100. 100 persen air minum dapat terlayani, 0 persen luasan kumuh
perkotaan, dan 100 persen sanitasi terpenuhi, dengan target dapat terpenuhi pada tahun 2024.
Direktorat Jenderal Cipta Karya sangat fokus, Program Kotaku sangat melibatkan
masyarakat, terangnya. Dengan adanya program ini diharapkan dapat memacu
perubahan perilaku masyarakat, seperti tidak membuang sampah di kali, dan bisa
menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Mataram, 28 Agustus 2020
Penulis : Rizal Nopiandi, ST
Posisi/Jabatan : Askot Safegurad Tim Korkot Cluster 1 Kota
Mataram
OSP/OC : OSP-05 Provinsi NTB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar