Cari Blog Ini

Jumat, 31 Desember 2021

KEGIATAN INFRASTRUKTUR BERBASIS MASYARAKAT (IBM) KOTAKU MATARAM

 21 KELURAHAN LOKASI CFW DAN DFAT KOTA MATARAM DISERAHTERIMAKAN

 

 

                Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan program pemerintah yang eksistensi dan kebermanfaatannya telah diakui dan dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya warga masyarakat sasaran program. Dengan platform kolaborasi, penanganan kumuh melalui Program Kotaku telah mulai menampakkan hasil yang memuaskan. Begitu pula dengan apa yang telah dilakukan oleh Program Kotaku di Kota Mataram. Setidaknya selama lebih dari 5 tahun sejak Program Kotaku dilaksanakan, luas kawasan kumuh dan tingkat kekumuhan di Kota Mataram secara signifikan telah mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari pengurangan luasan kumuh hingga tahun 2021 hanya menyisakan 99,84 Ha yang tersebar di 20 Kelurahan, termasuk juga telah tercapaianya tingkat layanan minimal 80% untuk aspek kumuh yang menjadi prioritas penanganan hasil dari kolaborasi program. Tahun ini Kota Mataram mendapatkan alokasi dana dari Program Kotaku yang berupa kegiatan Cash For Work (CFW) yang tersebar di 16 Kelurahan dengan pagu dana 300 juta rupiah per kelurahan. Kegiatan ini berorientasi pada pemeliharaan, perbaikan dan peningkatan kualitas infrastruktur dengan pola padat karya tunai yang bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan dan untuk meningkatkan pendapatan warga yang terlibat sebagai pekerja yang terdampak pandemi Covid-19. Disamping itu, ada juga program KOTAKU-DFAT dengan pagu dana 2 miliar rupiah per kelurahan yang mendapat dukungan pembiayaan dari Hibah Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT). Hibah DFAT merupakan salah satu bentuk kolaborasi pada program KOTAKU dalam upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan yang tersebar di 5 Kelurahan di Kota Mataram yang khusus menangani permasalahan sanitasi, air minum dan persampahan.



                Setelah melalui berbagai tahapan, kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) skala lingkungan, baik itu CFW maupun DFAT program Kota Tanpa Kumuh di Kota Mataram telah mencapai tahap akhir, yaitu serah terima kegiatan yang dilaksanakan hari ini Jumat (31/12/2021) yang bertepatan di penghujung tahun 2021. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi NTB melaksanakan acara serah terima kegiatan Kotaku yang bertempat di ruang pendopo Walikota Mataram. Turut menghadiri acara tersebut Walikota Mataram H. Mohan Roliskana yang didampingi oleh Kepala Dinas Perkim dan unsur pimpinan OPD, Camat dan Lurah lokasi kegiatan CFW dan DFAT. Disamping itu Kepala Balai PPW NTB Ika Sri Rejeki bersama Kasatker Pelaksana Prasarana Permukiman Wilayah Aprialely Nirmala, Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Kawasan Permukiman Frista Vetrina Rachman juga turut menghadiri. Disamping itu juga Team Leader OSP-5 NTB Nurhadi, Korkot Kotaku Mataram Hartatik, fasilitator pendamping, BKM, KSM dan KPP yang turut meramaikan acara serah terima tersebut. Dalam sambutannya, Walikota H. Mohan menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas hasil kerja Program Kotaku yang selama ini telah memberikan warna dalam penataan dan peningkatan kualitas permukiman di lokasi-lokasi yang menjadi sasaran program. “kami sangat mengapresiasi perhatian dan dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui BPPW NTB yang telah membantu dalam upaya pengurangan kumuh di Kota Mataram, selanjutnya perlu ada tindakan konkret dari warga kota Mataram untuk menjaga dan memelihara infrastruktur yang telah terbangun, sehingga menjadi asset Kelurahan yang dapat berkelanjutan “ papar Walikota Mataram H. Mohan Roliskana. Di tempat terpisah Kepala BPPW NTB, Ika Sri Rejeki juga turut menyatakan kebanggaannya atas hasil yang telah diraih oleh pelaku program baik dari tingkat provinsi hingga BKM maupun KSM di tingkat kelurahan. “pesan kami bagaimana agar infrastruktur yang telah terbangun dapat menjadi perhatian bersama untuk memanfaatkan dan memeliharanya dengan baik, infrastruktur yang terbangun diharapkan dapat merubah perilaku hidup masyarakat dengan pola hidup bersih dan sehat. Sedangkan Pemda sebagai nakhkoda dapat memaksimalkan pengurangan kumuh di wilayahnya dengan kolaborasi bersama berbagai pihak” pungkas Kabalai PPW Ika Sri Rejeki.

 



                Adapun kegiatan serah terima ini ditandai dengan penandatangan Berita Acara Serah Terima penyerahan hasil kegiatan pembangunan infrastruktur beserta administrasi pelaporan yang menyertainya baik itu kegiatan CFW maupun DFAT dari koordinator BKM kepada Pejabat Pembuat Komitmen  Pengembangan Kawasan Permukiman BPPW Provinsi NTB Frista Vetrina Rachman. Selanjutnya PPK PKP menyerahkan kembali kepada Lurah untuk diserahkan pengelolaan dan pemeliharaannya kepada Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) di tingkat Kelurahan. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan melalui CFW berupa perbaikan jalan lingkungan 8.052 meter, rehab saluran dan normalisasi saluran drainase sepanjang 40.474 meter, pembuatan sumur resapan 11 unit dan pemeliharaan bangunan MCK sebanyak 69 unit maupun perbaikan bangunan PAUD 1 unit. Sedangkan kegiatan DFAT berupa peningkatan kualitas jalan lingkungan 5.960 meter, perbaikan dan pembuatan saluran drainase sepanjang 4.855 meter, jaringan perpipaan pengolahan air limbah 1.864 meter, sumur bor dalam beserta bangunan tandon 4 unit, pembangunan MCK keluarga sebanyak 125 unit dan pengelolaan sampah organik melalui komposter sampah sejumlah 139 unit. Disamping serah terima kegiatan, dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan peta kumuh kota Mataram kepada Kepala Dinas Perkim Kota Mataram dan penandatangan Berita Acara pengurangan kumuh Kota Mataram. Tentunya investasi yang terbangun ini tidaklah murah, maka diperlukan kepedulian warga untuk memeliharanya dan dengan infrastruktur yang terbangun dapat merubah perilaku hidup masyarakat menjadi pola hidup bersih dan sehat serta peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan. Dengan telah dilaksanakannya serah terima kegiatan ini, maka peran masyarakat khususnya KPP sangat krusial dalam rangka memanfaatkan dan memelihara asset infrastruktur yang menjadi milik masyarakat itu sendiri. Tentunya perhatian Pemerintah Kota Mataram dan dukungan pemerintah Kelurahan, upaya pemeliharaan infrastruktur tersebut akan dapat terlaksana sesuai dengan rencana kerja dan kebutuhan pembiayaan yang direncanakan oleh KPP. Sehingga pesan yang termuat dalam acara serah terima ini, yaitu akhir tahun bukan merupakan akhir program dapat benar benar terwujud, hal ini tidak terlepas dari dukungan seluruh pihak dan pelaku program tentunya. Semoga saja…. 

 


 

 

 

 

Penulis                 : Rizal Nopiandi, ST

Jabatan/Posisi      : Askot Safeguard

Tim Korkot          : Cluster-1 Kota Mataram