Cari Blog Ini

Jumat, 25 Februari 2022

 Pelatihan Operasional dan Pemeliharaan Lokasi DFAT

untuk Menjamin Keberlanjutan



               Pasca serah terima kegiatan DFAT kepada Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP), maka infrastruktur yang terbangun melalui Program Kotaku-DFAT telah menjadi aset kelurahan yang harus dimanfaatkan dan dipelihara oleh penerima manfaat melalui KPP Kelurahan. Dibentuknya KPP dalam rangka untuk mengkoordinir penerima manfaat dan warga di sekitar lokasi kegiatan agar dapat memanfaatkan dan memelihara aset dari infrastruktur yang terbangun. Untuk meningkatkan pemahamahan KPP, maka OSP-5 Provinsi NTB mengadakan kegiatan Pelatihan Operasional dan Pemeliharan (O&P) bagi lokasi DFAT secara cluster. Hal ini dilakukan untuk membatasi jumlah peserta dalam ruangan karena kondisi masih dalam pandemi Covid-19 dan agar proses pelatihan berjalan efektif. Pelatihan O dan P untuk cluster-1 (Kelurahan Kekalik Jaya dan Kebon Sari) dengan peserta yang terdiri dari 1 orang perwakilan BKM, 1 orang aparat kelurahan dan 8 orang pengurus KPP dari masing-masing Kelurahan, dilaksanakan pada Selasa (22/2/2022), Rabu (23/2/2022) dan Kamis (24/2/2022). Sedangkan untuk cluster-2 (Kelurahan Bertais, Babakan dan Sayang-Sayang) dengan 10 peserta per kelurahan dilaksanakan pada Rabu (23/3/2021), Kamis (24/3/2021) dan Jumat (25/3/2021). Panitia pelatihan merupakan panitia bersama dari tim OSP-5 NTB dengan Tim Korkot Kotaku Mataram maupun Tim Fasilitator pendamping DFAT dengan menghadirkan narasumber dari internal maupun eksternal.

 


           

            Mengawali proses pelatihan KPP yang dilaksanakan di Lesehan Taliwang Nada Kelurahan Sayang Sayang Kota Mataram, turut hadir dan membuka kegiatan pelatihan ini Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kota Mataram, L. Bramantio G. Didampingi oleh Team Leader OSP-5 NTB dan Korkot Mataram, Kabid Fispra Bappeda berpesan kepada peserta agar dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan sungguh-sungguh agar seluruh materi yang diberikan dapat dipahami dan diaplikasikan dalam pelaksanaan operasional dan pemeliharaan kegiatan. “KPP sebagai ujung tombak dalam upaya pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur  yang terbangun, maka harus diberi pemahaman dan penguatan yang lebih dalam teknis operasional dan pemeliharaan agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan petunjuk dan ketentuan program” pungkasnya.

 


          


              Selama 3 hari pelaksanaan pelatihan, adapun materi yang diberikan mulai dari  Kebijakan Penanganan Sanitasi Provinsi NTB dan Santitasi Pasca Pembangunan yang disampaikan oleh Dinas Perkim Provinsi NTB. Selanjutnya materi Substansi dan pentingnya O&P, Pengorganisasian kegiatan O&P disampaikan oleh Tenaga Ahli Monev OSP-5 NTB. Teknik operasional dan pemeliharaan disampaikan oleh Askot Bidang Infrastrukur, Pembukuan KPP disampaikan oleh Fasilitator Ekonomi, Mitigasi bencana di kawasan permukiman perkotaan oleh BPBD Provinsi NTB, Belajar dari Kelompok Operasional dan  Pemelihara Air Bersih Desa Muncan Lombok Tengah, Menghasilkan Uang dari Sampah Plastik dan Anorganik lainnya disampaikan oleh Direktur Bank Sampah Bintang Sejahtera, Menghasilkan Uang dari Sampah Organik disampaikan oleh Direktur Bank Sampah NTB Mandiri, Infrastruktur permukiman perkotaan yang inklusif yang disampaikan oleh Ketua HWDI Provinsi NTB, Kebijakan Pelaksanaan Penerapan Gesi yang bisa didukung oleh Baznas dan disampaikan oleh Ketua Baznas Kota Mataram, dan terakhir materi Menyusun Rencana Kerja KPP dan diakhiri dengan menyusun Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) hasil pelatihan yang telah diberikan. Tentunya output dari pelaksanaan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai substansi dan pentingnya operasional dan pemeliharaan, sehingga setelah dilatih, KPP dapat melaksanakan fungsinya dan melaksanakan RKTL yang telah disepakati bersama.

      




      Peserta sangat antusias dalam mengikuti materi yang diberikan oleh narasumber, dengan metode paparan materi dan diskusi, peserta yang sebagian besar adalah pengurus KPP ini mempertanyakan penganggaran KPP yang dirasa sulit untuk dihimpun. Namun dengan penjelasan yang diberikan oleh narasumber, pengelolaan keuangan KPP tidak lagi menjadi kendala untuk memastikan keberfungsian KPP. Belum optimalnya pengurus KPP yang ada dan rencana kerja yang belum disepakati bersama oleh penerima manfaat dengan pengurus KPP menjadi usulan peserta yang perlu segera ditindaklanjuti jika KPP di masing-masing kelurahan segera difungsikan. Adapun pelatihan Operasional dan Pemeliharaan ini ditutup oleh Team Leader OSP-5 NTB. Dalam arahannya, Team Leader OSP-5 NTB Nurhadi menitipkan pesan agar peserta yang dilatih dapat menyebarluaskan informasi dan pemahaman yang didapat kepada warga khususnya penerima manfaat di lokasi kegiatan DFAT di Kelurahan masing-masing. “kami tentunya berharap proses transfer knowledge mengenai operasional dan pemeliharaan ini, tidak terhenti hanya di pelatihan ini saja kepada pengurus KPP yang dilantih, tapi lebih dari itu dapat mengaplikasikannya sehingga KPP di semua lokasi DFAT dapat berfungsi dan menjalankan rencana kerjanya agar infrastruktur yang terbangun dapat terpelihara dan berkelanjutan” pungkasnya.

 

 

 

 Penulis              : Rizal Nopiandi

Posisi/Jabatan  : Askot KK

Tim                    : Cluster-1 Tim Korkot Mataram