Pelatihan Operasional dan Pemeliharaan Lokasi DFAT
Pasca serah terima kegiatan DFAT kepada Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP), maka infrastruktur yang terbangun melalui Program Kotaku-DFAT
telah menjadi aset kelurahan yang harus dimanfaatkan dan dipelihara oleh
penerima manfaat melalui KPP Kelurahan. Dibentuknya KPP dalam rangka untuk
mengkoordinir penerima manfaat dan warga di sekitar lokasi kegiatan agar dapat
memanfaatkan dan memelihara aset dari infrastruktur yang terbangun. Untuk meningkatkan
pemahamahan KPP, maka OSP-5 Provinsi NTB mengadakan kegiatan Pelatihan Operasional
dan Pemeliharan (O&P) bagi lokasi DFAT secara cluster. Hal ini dilakukan untuk membatasi jumlah peserta dalam
ruangan karena kondisi masih dalam pandemi Covid-19 dan agar proses pelatihan
berjalan efektif. Pelatihan O dan P untuk cluster-1
(Kelurahan Kekalik Jaya dan Kebon Sari) dengan peserta yang terdiri dari 1
orang perwakilan BKM, 1 orang aparat kelurahan dan 8 orang pengurus KPP dari
masing-masing Kelurahan, dilaksanakan pada Selasa (22/2/2022), Rabu (23/2/2022)
dan Kamis (24/2/2022). Sedangkan untuk cluster-2
(Kelurahan Bertais, Babakan dan Sayang-Sayang) dengan 10 peserta per kelurahan
dilaksanakan pada Rabu (23/3/2021), Kamis (24/3/2021) dan Jumat (25/3/2021).
Panitia pelatihan merupakan panitia bersama dari tim OSP-5 NTB dengan Tim Korkot
Kotaku Mataram maupun Tim Fasilitator pendamping DFAT dengan menghadirkan
narasumber dari internal maupun eksternal.
Mengawali proses
pelatihan KPP yang dilaksanakan di Lesehan Taliwang Nada Kelurahan Sayang
Sayang Kota Mataram, turut hadir dan membuka kegiatan pelatihan ini Kepala Bidang
Fisik dan Prasarana Bappeda Kota Mataram, L. Bramantio G. Didampingi oleh Team
Leader OSP-5 NTB dan Korkot Mataram, Kabid Fispra Bappeda berpesan kepada
peserta agar dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan sungguh-sungguh agar
seluruh materi yang diberikan dapat dipahami dan diaplikasikan dalam
pelaksanaan operasional dan pemeliharaan kegiatan. “KPP sebagai ujung tombak
dalam upaya pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur yang terbangun, maka harus diberi pemahaman dan
penguatan yang lebih dalam teknis operasional dan pemeliharaan agar dapat
menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan petunjuk dan ketentuan program”
pungkasnya.
Selama 3 hari pelaksanaan
pelatihan, adapun materi yang diberikan mulai dari Kebijakan Penanganan Sanitasi Provinsi NTB
dan Santitasi Pasca Pembangunan yang disampaikan oleh Dinas Perkim Provinsi NTB.
Selanjutnya materi Substansi dan pentingnya O&P, Pengorganisasian kegiatan
O&P disampaikan oleh Tenaga Ahli Monev OSP-5 NTB. Teknik operasional dan
pemeliharaan disampaikan oleh Askot Bidang Infrastrukur, Pembukuan KPP
disampaikan oleh Fasilitator Ekonomi, Mitigasi bencana di kawasan permukiman
perkotaan oleh BPBD Provinsi NTB, Belajar dari Kelompok Operasional dan Pemelihara Air Bersih Desa Muncan Lombok
Tengah, Menghasilkan Uang dari Sampah Plastik dan Anorganik lainnya disampaikan
oleh Direktur Bank Sampah Bintang Sejahtera, Menghasilkan Uang dari Sampah
Organik disampaikan oleh Direktur Bank Sampah NTB Mandiri, Infrastruktur
permukiman perkotaan yang inklusif yang disampaikan oleh Ketua HWDI Provinsi
NTB, Kebijakan Pelaksanaan Penerapan Gesi yang bisa didukung oleh
Baznas dan disampaikan oleh Ketua Baznas Kota Mataram, dan terakhir materi
Menyusun Rencana Kerja KPP dan diakhiri dengan menyusun Rencana Kerja Tindak
Lanjut (RKTL) hasil pelatihan yang telah diberikan. Tentunya output dari
pelaksanaan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai
substansi dan pentingnya operasional dan pemeliharaan, sehingga setelah
dilatih, KPP dapat melaksanakan fungsinya dan melaksanakan RKTL yang telah
disepakati bersama.
Peserta sangat
antusias dalam mengikuti materi yang diberikan oleh narasumber, dengan metode
paparan materi dan diskusi, peserta yang sebagian besar adalah pengurus KPP ini
mempertanyakan penganggaran KPP yang dirasa sulit untuk dihimpun. Namun dengan
penjelasan yang diberikan oleh narasumber, pengelolaan keuangan KPP tidak lagi
menjadi kendala untuk memastikan keberfungsian KPP. Belum optimalnya pengurus
KPP yang ada dan rencana kerja yang belum disepakati bersama oleh penerima
manfaat dengan pengurus KPP menjadi usulan peserta yang perlu segera
ditindaklanjuti jika KPP di masing-masing kelurahan segera difungsikan. Adapun pelatihan
Operasional dan Pemeliharaan ini ditutup oleh Team Leader OSP-5 NTB. Dalam arahannya,
Team Leader OSP-5 NTB Nurhadi menitipkan pesan agar peserta yang dilatih dapat
menyebarluaskan informasi dan pemahaman yang didapat kepada warga khususnya
penerima manfaat di lokasi kegiatan DFAT di Kelurahan masing-masing. “kami
tentunya berharap proses transfer
knowledge mengenai operasional dan pemeliharaan ini, tidak terhenti hanya
di pelatihan ini saja kepada pengurus KPP yang dilantih, tapi lebih dari itu
dapat mengaplikasikannya sehingga KPP di semua lokasi DFAT dapat berfungsi dan
menjalankan rencana kerjanya agar infrastruktur yang terbangun dapat
terpelihara dan berkelanjutan” pungkasnya.
Posisi/Jabatan : Askot KK
Tim :
Cluster-1 Tim Korkot Mataram