PENGUATAN KAPASITAS PEMDA MELALUI PELATIHAN OPERATOR UNTUK MENGELOLA MIS GIS
Di era serba
digital seperti sekarang ini, dibutuhkan akses data dan informasi yang cepat,
akurat dan akuntabel. Untuk mendukung itu maka dibutuhkan penggunaan akses
internet yang dengan mudah dapat diakses melalui browser maupun aplikasi berbasis pemetaan yang menggunakan google map. Konsep penyajian data
spasial yang didukung dengan peta telah dilakukan juga oleh Program Kota Tanpa
Kumuh (Kotaku). Ketersediaan data spasial di tingkat Kota saat ini belum mampu
menyajikan informasi maupun kegiatan dari Program Kotaku, sehingga diperlukan
pengumpulan dan penyusunan data spasial agar informasi tersebut tersaji dan
mudah dibaca oleh pengguna. Pengumpulan dan penyusunan data spasial memerlukan operator
di tingkat Pemda untuk mengoperasionalkan Manajemen Informasi System (MIS) dan
Geographic Information System (GIS) yang mampu mengolah dan menyajikan data
menjadi informasi spasial yang diperlukan. GIS merupakan sebuah aplikasi untuk
mengelola dan memanipulasi basis data baik data tabular maupun data spasial
(keruangan) yang mampu merepresentasikannya dalam bentuk visual (dunia nyata)
berbasis komputer secara cepat sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Tujuannya
untuk mempermudah mendapatkan informasi dengan lebih cepat dan lebih akurat,
mengetahui tata letak lokasi sebaran kumuh maupun kegiatan yang dilaksanakan
melalui program Kotaku secara visual dan dapat di akses oleh para pihak.
Dalam rangka memberikan penguatan dan pemahaman operator Pemda dalam mengoperasionalkan GIS dan untuk menjawab Surat Direktur PKP Nomor PA.01.04-CK/66, tanggal 18 Mei 2022 yang disampaikan melalui surat Kepala BPPW Provinsi NTB dengan Nomor CK.03.02-cb.8/446 tanggal 11 Juli 2022, Dinas Perkim Kota Mataram menginisiasi pelatihan pengoperasian GIS yang bertempat di Aula Kantor Dinas Perkim pada Kamis (28/07/2022) dengan mengundang Asisten GIS dan Tim Kotaku Mataram sebagai narasumber dan pelatihnya. Pelatihan diikuti oleh 9 orang staf Dinas Perkim sebagai peserta dengan harapan tersedia banyak operator yang memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam mengoperasionalkan GIS. Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Perkim M. Nazaruddin Fikri turut membuka kegiatan pelatihan dan berharap pelatihan berjalan lancar dan peserta yang dilatih benar-benar mampu mengoperasionalkan GIS. Ketersediaan perangkat komputer dengan spek memadai untuk mengoperasionalkan aplikasi Arcgis sangat mendukung dalam proses pelatihan. “Kita berharap peserta yang dilatih akan mampu mengoperasionalkan GIS dengan mahir dan cekatan, sengaja kami latih sebanyak 9 orang untuk mengantisipasi ketika nanti ada mutasi pegawai, kami masih punya personil yang mampu manjadi operator GIS” pungkas M. Nazaruddin Fikri dalam sambutannya. Melalui praktek langsung menggunakan aplikasi Arcgis, peserta diberikan penjelasan terhadap pengelolaan data spasial dan sistem informasi geografis di pemerintah daerah. GIS sendiri mewujudkan visualisasi kegiatan dengan menggunakan informasi spasial yang akan sangat membantu pemakai (user) dalam mencari informasi secara cepat, dengan hanya melakukan klik pada titik/area tertentu pada peta, kemudian semua informasi akan muncul. Informasi yang ditampilkan dalam media peta merupakan informasi utama yang mendukung kegiatan Kotaku dalam hal perencanaan dan pelaksanaan (investasi). Dengan adanya GIS maka monitoring pelaksanaan kegiatan Kotaku diharapkan akan lebih optimal. Peserta sangat antusias untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini, karena merupakan hal yang baru bagi mereka. Data spasial digunakan bersama-sama oleh berbagai instansi dan lembaga yang ada di lingkungan pemerintah daerah, sehingga data akan saling terintegrasi satu dengan yang lain. Sehingga peran operator di tingkat Pemda dalam mengopersionalkan GIS sangat penting dalam rangka integrasi program, monitoring hingga pengambilan kebijakan oleh Pemda.
1. Peserta
yang mengikuti pelatihan merupakan personil/staf dari Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kota Mataram sebanyak 9 orang.
2. Selain
melakukan pelatihan, dalam kegiatan ini juga dilakukan koordinasi awal terkait
integrasi data MIS GIS Kotaku.
3. Materi
pelatihan yang diberikan berupa pengoperasian pemetaan dengan menggunakan
aplikasi Arcgis yang telah disiapkan di komputer milik Dinas Perkim.
4. Peserta
yang dilatih diharapkan dapat menjadi operator Pemda dalam mengaplikasikan MIS
GIS yang terintegrasi dari data kegiatan Kotaku maupun kegiatan kolaborasi.
5. Setelah
dilakukan pelatihan, akan dilakukan pengelolaan data spasial dan sistem
informasi geografis di pemerintah daerah.
Tentunya diharapkan
pasca pelatihan ini integrasi MIS GIS Kotaku dengan MIS GIS Direktorat PKP dan
Kota dapat dilakukan. Disamping itu serah terima dan integrasi data spasial
Kotaku dengan Sistem Informasi Geografis Pemda dapat segera dilakukan setelah
tersedia operator Pemda dalam mengoperasionalkan GIS.
Jabatan/Posisi : Askot Safeguard
Tim Korkot : Cluster-1 Kota Mataram