KALI JANGKOK CITARASA MALIOBORO KEARIFAN LOKAL
Pasca
penanganan kawasan DAS Jangkok di Kota Mataram melalui kegiatan skala kawasan
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) pada tahun 2020 lalu, kini wajah permukiman
di wilayah sempadan sungai tersebut telah berubah menjadi lebih bersih, asri,
berwarna dan tentunya sedap dipandang mata. Dukungan pemerintah Kota Mataram
dalam rangka pengelolaan kawasan DAS Jangkok, tentunya tidak terlepas dari
peran KPP kawasan DAS Jangkok yang bersinergi dengan masyarakat maupun
pemerintah Kelurahan Ampenan Tengah, Pejeruk dan Kebon Sari Kecamatan Ampenan yang
menjadi wilayah penanganan kawasan. Berbagai upaya kegiatan dalam bentuk
gotong-royong pembersihan dan pemeliharaan di tepi sungai dan seluruh aset
infrastruktur yang telah terbangun dengan melibatkan BWS NT-1, Dinas Perkim,
Dinas PUPR, Dinas LH Kota Mataram dan SKPD lainnya, termasuk pihak Kecamatan,
Lurah, pengurus KPP dan warga masyarakat di sekitar kawasan DAS Jangkok, telah
menjadikan kawasan ini menjadi tetap bersih dan terpelihara. Kolaborasi dalam
mewarnai kawasan ini juga ditunjukkan dengan perbaikan rumah warga dan
pengecatan dinding di sepanjang kawasan DAS Jangkok yang dilakukan oleh Balai
Perumahan telah menjadikan kawasan DAS Jangkok sebagai masterpiece dalam penanganan kumuh melalui kolaborasi. Dampak nyata
penataan kawasan DAS Jangkok ditunjukkan dengan peningkatan ekonomi warga dan
pertumbuhan livelihood dengan
menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata lokal dan pasar kuliner rakyat yang
diharapkan dapat berkelanjutan.
Melihat antusias warga untuk
datang dan menyaksikan Festival Kokok Jangkok yang dihadiri sekitar seribu
pasang mata, Lurah Pejeruk yakin kegiatan ini sangat bermanfaat dan ditunggu
tunggu oleh warga, setelah lebih dari 2 tahun selama pandemi Covid-19 ada
pembatasan ruang dan gerak yang diberlakukan. Tak hanya para orang tua, remaja,
anak-anak maupun ibu-bu berbondong-bondong untuk menyaksikan pagelaran seni dan
budaya yang ditampilkan. Kerinduan warga akan hiburan setidaknya telah
terobati, aneka jajanan dan kuliner yang disajikan juga menggugah selera, sehingga
pantaslah festival ini disebut citarasa Malioboro dengan kearifan lokal. Tentunya
akan menjadi sebuah cita-cita dan mimpi bersama untuk mewujudkan kawasan DAS
Jangkok menjadi sebuah kawasan yang bersih, asri dan berdampak pada peningkatan
livelihood warganya serta diharapkan
tetap berkelanjutan dalam hal pengelolaannya. Pekerjaan yang tidak mudah,
sehingga butuh kerja sama dan kolaborasi semua pihak yang mampu menggerakkan
seluruh elemen untuk mewujudkannya. Semoga…
Penulis : Rizal Nopiandi, ST
Jabatan/Posisi : Askot Safeguard
Tim Korkot : Cluster-1 Kota Mataram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar