Cari Blog Ini

Kamis, 01 Juni 2023

 BPPW NTB MELAKSANAKAN PELATIHAN PKM/PEMDA SEBAGAI UPAYA KEBERLANJUTAN

 

 

 

                Dalam rangka melaksanakan Program Kotaku tahun 2023, peningkatan kapasitas merupakan salah satu komponen penting, sehingga diharapkan semua pelaku baik Pemerintah Daerah dan masyarakat memiliki kapasitas yang baik untuk mencapai tujuan program. Untuk menyiapkan keberlanjutan penataan permukiman maka perlu diadakan Peningkatan Kapasitas Masyarakat (PKM) dan Pemerintah Daerah melalui kegiatan workshop pengelolaan pasca program. Melalui kegiatan ini diharapkan Pemerintah Kota dapat menyiapkan dan memperkuat kelembagaan BKM, pengelolaan dan pemeliharaan kegiatan infrastruktur yang telah terbangun, pengelolaan aset kegiatan skala kawasan, penguatan Pokja PKP dan lainnya. Maka dari itu, telah dilakukan kegiatan pelatihan Peningkatan Kapasitas Masyarakat (PKM) dan Pemerintah Daerah selama 4 hari dimulai sejak Senin (29/05/2023) sampai dengan Kamis (01/06/2023) yang bertempat di Hotel Lombok Raya, Mataram. Pelatihan ini dilaksanakan oleh BPPW NTB melalui panitia bersama dengan melibatkan tim Kotaku Mataram. Adapun peserta dalam pelatihan ini yaitu dari unsur Pokja PKP, Forum PKP, Forum BKM, Pengurus KPP, Perguruan Tinggi, Kalangan Swasta, Kelompok Peduli, BPPW NTB hingga Tim Korkot Kotaku Mataram. Dalam kegiatan pelatihan ini turut menghadirkan narasumber dengan 5 tema materi yang disampaikan, yakni Pelaksanaan Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan, Pembinaan BKM, Roadmap Penanganan Kumuh Kota Mataram 2017-2022 dan Rencana Aksi Penanganan Kumuh Kota Mataram Tahun 2023-2024, Transformasi UPK Menjadi Koperasi, dan Pengelolaan Sampah. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dalam bentuk workshop yang dilaksanakan di dalam ruangan maupun diskusi pengamatan hasil kunjungan lapangan.

 



                Pelatihan PKM/Pemda dibuka oleh Kepala BPPW NTB Sri Rejeki yang didampingi Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Kota Mataram M. Nazaruddin Fikri. Dalam sambutannya Kepala BPPW NTB Ika Sri Rejeki beserta jajaran. Dalam sambutannya Ika menyampaikan harapannya agar Peserta Pelatihan PKM/pemda ini dapat mengikuti pelatihan hingga selesai, berjalan lancar dan menghasilkan rumusan dalam upaya penanganan kumuh. “Dengan adanya workshop ini, harapan kita agar program Kotaku masih tetap berlanjut, Pemda sebagai nakhoda perlu bekerja keras untuk penanganan kumuh tentunya dengan berkolaborasi melibatkan berbagai pihak “ pungkas Ika Sri Rejeki. Adapun materi di hari pertama membahas Pelaksanaan Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Kota Mataram M. Nazaruddin Fikri. Melalui materi ini diharapkan masyarakat atau Pemda dapat melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk kegiatan infrastruktur yang telah dibangun Kementerian PUPR khususnya melalui Program Kotaku terutama kegiatan skala Kawasan. Kegiatan operasi dan pemeliharaan disesuaikan dengan karakteristik Kawasan (dapat berupa Herritage, pariwisata, livelihood, konservasi atau lainnya) dan jenis infrastruktur yang dibangunnya. Kegiatan operasinal dan pemeliharaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, selain itu juga mencakup kelembagaan, pendanaan, rencana kegiatan maupun penguatan masyarakat pemanfaat dan pemelihara infrastruktur yang terbangun. Dilanjutkan dengan pembahasan materi kedua oleh Camat Ampenan Muzakkir Walad yang membahas mengenai Pembinaan BKM. Dari penyampaian materi ini tentunya diharapkan masyarakat atau Pemda yang dalam hal ini sebagai peserta pelatihan dapat melanjutkan pembinaan BKM sebagai organisasi yang telah dibina Program Kotaku dalam hal keberlanjutan penanganan kumuh. Pembinaan BKM antara lain mencakup kelembagaan, OPD pembina, rencana pembinaan dan pendampingan dan juga pendanaan.

 






                Selanjutnya kegiatan pelatihan di hari kedua dilaksanakan dengan kunjungan lapangan dengan dua lokasi yang menjadi sasaran yaitu lokasi skala lingkungan di Kelurahan Kebun Sari Kecamatan Ampenan maupun lokasi skala kawasan Pasca Bencana di Kelurahan Bertais Kecamatan Sandubaya yang menjadi lokasi best practice di Kota Mataram. Kunjungan lapangan yang pertama menuju Kelurahan Kebun Sari, dalam prosesnya peserta melakukan pengamatan terhadap kondisi infrastruktur DFAT tahun 2021 dan kolaborasi rehab rumah PT. SMF tahun 2022-2023 yang telah terbangun, kemudian dilanjutkan dengan melakukan diskusi untuk mengetahui operasional dan pemeliharaan yang telah dilakukan maupun kondisi kelembagaan BKM dan KPP di Kelurahan Kebun Sari. Kunjungan lapangan kedua menuju lokasi kegiatan skala Kawasan Pasca Bencana di Kelurahan Bertais, dengan pola yang sama peserta melakukan peninjauan infrastruktur yang terbangun serta berdiskusi dengan BKM dan KPP. Hasil diskusi kunjungan lapangan dibawa ke ruang kelas untuk menjadi pembahasan oleh peserta dalam diskusi desk untuk menghasilkan rekomendasi yang tertuang dalam rencana kerja tindak lanjut. Materi di hari ketiga membahas Roadmap Penanganan Kumuh Kota Mataram 2017-2022 dan Rencana Aksi Penanganan Kumuh Kota Mataram Tahun 2023-2024 yang disampaikan oleh Kabid Fispra Bappeda Kota Mataram Lalu Bramantio Ganeru. Melalui pembahasan materi ini diberikan gambaran capaian penanganan permukiman kumuh maupun rencana aksi penanganan kumuh sebagai upaya Pemda dalam mengoptimalkan keberlanjutan program. Materi selanjutnya tak kalah menarik yaitu mengenai Transformasi UPK Menjadi Koperasi yang dibawakan oleh Kepala Bidang Pembinaan Koperasi Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Mataram Eka Wardana. Pembahasan materi ini tidak terlepas pada praktik baik pengembangan dana bergulir melalui UPK Kelurahan Pagutan yang hingga saat ini masih berjalan dengan nilai aset lebih dari 1 miliar, sehingga diharapkan ke depan dapat menjadi koperasi yang terus dibina oleh Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas. Melalui kesempatan yang diberikan, Eka Wardana juga mengulas apa itu koperasi, seperti apa syarat dan ketentuan membentuk koparasi, kondisi perkoperasian yang ada di Mataram dan contoh-contoh baik koperasi yang berkembang dan eksis dalam menjalankan kegiatannya. Materi kelima tak lepas dari persoalan sampah yang belum selesai penanganannya sehingga narasumber yang menyampaikan materi Kabid Pengendali Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram menekankan upaya dan langkah yang dapat dilakukan dalam mengurangi volume sampah, penyadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah dan manfaat yang didapatkan dengan mengolah sampah dari rumah. Seluruh materi disampaikan oleh narasumber dengan jelas dan dapat diterima dan dipahami oleh peserta, hal ini terlihat dari diskusi tanya jawab dan rekomendasi yang dihasilkan.

 




                Pelatihan ditutup oleh Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Kota Mataram M. Nazaruddin Fikri diawali dengan penyampaian pesan dan kesan oleh perwakilan narasumber dan peserta. Disamping itu dilakukan juga penandatangan Berita Acara Pelaksanaan Pelatihan PKM/Pemda yang disertai Rencana Kerja Tindak Lanjut sebagai bagian dari hasil pelaksanaan pelatihan. Dalam sambutannya, M. Nazaruddin Fikri berharap agar ada rumusan yang jelas dalam melakukan strategi pelaksanaan operasional dan pemeliharaan maupun upaya pembinaan BKM. Tak lupa Fikri juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih yang tak terhingga atas apa yang telah dilakukan oleh Program Kotaku. Dengan menyisakan kumuh 75,71 Hektar tentunya akan menjadi pekerjaan yang harus dituntaskan menjadi nol hektar oleh Pemerintah Kota Mataram. “Kita berharap Program Kotaku tetap dilanjutkan, namun bagaimanapun ke depan dengan peninggalan Kotaku melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, kita optimis dapat menuntaskan sisa kumuh dan melakukan pencegahan kumuh baru” pungkasnya. Kuncinya tentu Pemda sebagai nakhoda dan kolaborasi harga mati semoga terwujud.

 

               

 

 

Penulis                 : Rizal Nopiandi, ST

Jabatan/Posisi      : Askot Safeguard Tim Korkot 1 Mataram