MELALUI PINJAMAN BERGULIR, REZEKI MAKIN MENGALIR
Pinjaman
Bergulir menurut konteks PNPM Mandiri Perkotaan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola
Keuangan (UPK) untuk memberikan modal kepada warga miskin melalui mekanisme
kelompok dan dikembalikan dengan cara angsuran. Melihat apa yang telah dilakukan
oleh UPK BKM Kelurahan Pagutan Kota Mataram sejak dibentuk tahun 2004 lalu
merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Lebih dari 18 tahun menjalankan pinjaman
bergulir namun tetap eksis hingga saat ini, tentunya bukanlah perjalanan yang singkat
dan bukanlah proses yang mudah untuk bisa tetap bertahan dengan segala
tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh pengurus UPK sebagai pelaksana
kegiatan pinjaman bergulir. Jika melihat tujuan dari pinjaman bergulir yaitu
menyediakan akses layanan keuangan kepada rumah tangga miskin atau masyarakat
berpenghasilan rendah dengan pinjaman mikro berbasis pasar untuk memperbaiki
atau meningkatkan ekonomi keluarga, maka keberadaan UPK BKM Sami Karya
Kelurahan Pagutan patut menjadi sebuah oase di tengah ekonomi yang melemah dan
daya beli masyarakat yang rendah dalam memberikan solusi melalui kepada KSM kegiatan
pinjaman bergulir untuk tetap dapat berusaha mendapatkan penghasilan tambahan
bagi keluarga.
Peran BKM dalam
melakukan pendampingan dan pengawasan UPK telah menunjukkan hasil,
terutama mengoptimalkan tugas dan peran pengurus UPK yang selama ini menjalankan pendampingan
usaha KSM, pencatatan pembukuan dan pelaporan perkembangan usaha UPK telah
mendorong pengurus UPK menjadi mandiri dan dapat menjalankan tugas dan perannya
dengan maksimal. Ketersediaan sekretariat atau kantor UPK yang berada di dekat
kantor Lurah Pagutan juga mendukung keberadaan UPK sebagai the real solution bagi KSM yang menjadi nasabahnya. Namun dengan kondisi kantor saat ini, dirasa kurang nyaman dan sempit karena kantor yang menjadi sekretariat pengurus UPK sudah penuh dengan berkas dokumen, sehingga nantinya pengurus UPK berharap memiliki kantor yang lebih refresentatif. Dengan modal
awal yang diperoleh sebesar Rp. 324.100.000 beserta perguliran yang telah
dijalankan selama lebih dari 18 tahun ini telah menghasilkan piutang (pinjaman
KSM) hingga Rp. 1.002.611.574, angka yang sungguh fantastis jika melihat
keberadaan UPK yang terkadang harus bersaing dengan lembaga keuangan, perbankan,
koperasi atau pinjaman online yang saat ini marak menawarkan pinjamannya di
tengah-tengah masyarakat. Hingga saat ini dengan mengelola sebanyak 310 KSM, UPK BKM Sami Karya harus tetap bekerja keras agar tetap dapat
bersaing dan dapat menjadi mitra bagi KSM untuk keberlangsungan perguliran dari
modal yang dimiliki. Sebagian besar KSM yang terdaftar di UPK adalah merupakan
pedagang pasar, pedagang keliling, pedagang bakulan, usaha konveksi dan usaha
jasa yang lokasi usahanya berada di dalam pasar tradisional Pagutan atau di
sekitar pasar yang rezekinya semakin mengalir. Hasil dari pembinaan kepada KSM,
dari berbagai usaha yang dijalankan, KSM masih dapat menyimpan sebagian dari
hasil usahanya dalam bentuk tabungan yang disimpan di UPK. Adapun jumlah
tabungan KSM hingga saat ini sebesar Rp. 99.484.275, jumlah yang cukup besar
sebagai bagian dari ketelatenan UPK untuk mengajak KSM nya tetap menabung. Dari
seluruh KSM yang menjadi nasabah di UPK BKM Sami Karya Pagutan, 80% adalah
perempuan. Hal ini menunjukkan keberhasilan UPK untuk memberdayakan perempuan
dan memberi kesempatan yang lebih besar kepada perempuan untuk mebantu
perekonomian keluarga karena turut berusaha menjadi pedagang, usaha bakulan dan
berbagai usaha lainnya yang dapat dilakukan oleh perempuan.
Penulis : Rizal Nopiandi, ST
Jabatan/Posisi : Askot Safeguard